JAKARTA, FEMALE.CO.ID- Studi terbaru menyimpulkan bahwa remaja perempuan lebih ringan tangan dalam menyelesaikan tugas domestik dibandingkan remaja laki-laki.
Pusat
penelitian Pew mengumpulkan data dari Biro Statistik Tenaga Kerja yang
menampilkan dokumentasi kegiatan remaja usia 15 sampai dengan 17 tahun.
Dokumentasi tersebut merupakan dokumentasi 2.190 responden remaja dari tahun 2014 hingga 2017.
Seluruh
responden diminta untuk mencatat waktu yang mereka habiskan untuk
kegiatan sehari-hari, termasuk tugas dari sekolah, pekerjaan domestik,
makan, tidur, perawatan, pendidikan, dan rekreasi.
Para peneliti
menemukan bahwa remaja perempuan menghabiskan 38 menit melakukan tugas
membersihkan dan merapikan rumah setiap hari, lebih tinggi daripada anak
laki-laki, yang menghabiskan sekitar 24 menit dalam menyelesaikan
pekerjaan rumah tangga.
“Memang benar di sepanjang perjalanan
hidup bahwa perempuan biasanya melakukan pekerjaan rumah lebih banyak
daripada laki-laki,” sebut Gretchen Livingston, seorang peneliti di Pew
Research Center seperti dikutip dari Beritagar.id.
“Saya pikir yang mengejutkan adalah bahwa
kesenjangan jender ini terlihat dari usia muda, yakni 15-17 tahun.
Informasi ini sangat menarik bagi saya.”
Selain itu, Livingston
juga menyebutkan anak perempuan lebih rajin dalam belajar dan mengejar
pencapaian edukasi daripada laki-laki.
Peneliti mencatat, remaja
perempuan menghabiskan satu jam dan 11 menit setiap hari untuk
mengerjakan tugas sekolah. Sementara itu, remaja laki-laki hanya
bertahan belajar selama 50 menit setiap hari.
“Setengah jam mungkin kedengarannya tidak banyak, tapi itu setengah jam sehari dan tidak bertambah,” imbuhnya.
Studi lain pada September 2018 yang dilakukan oleh Griffith University
menemukan, ketangkasan anak perempuan dalam belajar membaca telah
melampaui teman-teman laki-laki sebaya mereka selama 27 tahun terakhir.
“Pemikiran
umum adalah bahwa anak laki-laki dan perempuan di sekolah dasar mulai
dengan kemampuan kognitif yang sama, tetapi penelitian ini menunjukkan
sebaliknya,” jelas David Reilly, seorang peneliti di Griffith University
dan rekan penulis penelitian, menulis dalam siaran pers.
“Penelitian
kami mendapati bahwa anak perempuan secara umum menunjukkan kemampuan
membaca dan menulis yang lebih baik daripada anak laki-laki sejak kelas
empat.”
Penemuan yang diterbitkan dalam jurnal Science tersebut
sempat meramaikan media sosial. Sebab, peneliti menyimpulkan bias
jender. Sementara hasil penelitian berdasarkan pengamatan terhadap
responden anak-anak.
Dalam sejumlah artikel yang menayangkan
hasil penelitian seolah menafsirkan bahwa anak perempuan kurang percaya
diri tentang kecerdasan mereka.
Namun, pembacaan yang cermat dari hasil penelitian justru mengungkapkan kenyataan yang sebaliknya.
Peneliti
menyimpulkan, sejak usia enam tahun, anak perempuan jauh lebih sadar
akan kekuatan dan potensi mereka. Mereka pun menyadari, bekerja kerja
dan bersikap baik adalah nilai-nilai yang lebih berharga daripada
sekadar pintar. (BG/FI)


